Penyebab Piyik Burung Kenari Mati Usia Dini dan Solusinya
Masa-masa awal setelah telur kenari menetas yaitu pada minggu pertama kelahiran merupakan masa "kritis" bagi piyik kenari. Hal ini disebabkan karena memang pada masa- masa tersebut merupakan masa rentan penuh gangguan dan cobaan. Maka pada masa ini sangat diperlukan perhatian ekstra full time 24 jam non stop dari si empunya burung kenari.Kalau perlu kita begadang nungguin sang jabang kenari he he he.
Banyak kasus kematian piyik kenari ini tanpa disadari/diketahui oleh pemiliknya apa penyebabnya. Setelah menetas dan baru berumur 2 - 3 hari tiba-tiba ditemukan dalam keadaan mati. Ada yang mati masih dalam kondisi segar, ada juga ditemukan sudah dalam keadaan gepeng dan hitam tubuhnya, bahkan mungkin sudah mengeluarkan bau busuk. Ada juga yang hilang lenyap tak tentu rimbanya.
Penyebab matinya piyik kenari pada usia dini ini penyebabnya bermacam-macam dan kasusnya juga berbeda-beda. Nah, mudah-mudahan dengan mengetahui penyebab matinya piyik kenari pada usia dini ini bisa membantu meminimalisir angka kematian piyik kenari kita.
Adapun Faktor penyebab matinya piyik kenari pada usia dini ini antara lain :
1. Faktor Induk Betina
- Sang induk betina enggan/tidak mau meloloh piyik kenari yang baru saja lahir.Penyebabnya ada bermacam-macam kemungkinan.Memang begitu menetas sang piyik tidak langsung minta diloloh induknya.Dia masih mempunyai kantong nutrisi bekal dari telur yang nanti akan mulai habis setelah memasuki hari kedua.Nah, pada hari kedua sang piyik baru merasa lapar dan minta segera diloloh induknya. Jika pada saat itu sang induk enggan meloloh anaknya, maka alamat tidak baik bagi kelangsungan hidup sang piyik kenari tersebut.Beberapa jam sesudahnya memang piyik tidak langsung mati, tetapi ia akan mengalami dehidrasi dan kelaparan yang nantinya berujung pada kematian.
- Sang induk betina mewarisi perilaku abnormal(paranoid?), misalnya piyikan mati di bunuh induknya sendiri karena sebab-sebab tertentu. Mengenai hal ini akan saya posting "Penyebab Induk Kenari Betina Membunuh Anaknya"
- Sang induk betina hiper protektif, artinya terlalu over dalam melindungi piyik kenari sehingga dia tidak mau turun/keluar dari sarang sekedar mengambil makanan untuk anak-anaknya. Akibatnya piyikan kenari terlambat memperoleh asupan makanan dari induknya sehingga berujung pada kematian.
- Sang induk ceroboh sehingga ada piyikan kenari yang tanpa sengaja terinjak-injak oleh induk betina. Hal ini terutama terjadi pada saat malam hari (suasana gelap).Baru keesokan harinya kita temukan piyikan kenari dalam keadaan mati.
- Terjadi aksi saling menginjak antar sesama piyik kenari dalam sarang.Hal ini biasa terjadi pada saat berebut minta lolohan dari induknya. Yang menjadi korban kebanyakan adalah piyik kenari bungsu atau yang menetas paling akhir yang tentu saja badannya paling kecil/lemah.
- Terjadi aksi saling berebut minta jatah lolohan dari induknya.Lagi-lagi yang menjadi korban adalah piyik kenari bungsu karena paling kecil dia selalu kalah dalam mendapatkan jatah lolohan. Tetapi jika si induk betina bisa bertindak adil maka piyik bungsu akan tetap mendapatkan jatah lolohan sehingga terhindar dari kalah saingan.
- Piyik kenari lahir abnormal,prematur atau cacat yang menyebabkan kematian.
3. Faktor Sarang
- Lingkar sarang terlalu sempit karena jumlah piyikan cukup banyak ( 4 ekor misalnya) sehingga kurang muat dan piyikan saling berdesak-desakan.Akibatnya piyikan kenari bungsulah yang nantinya menjadi korban.
- Bahan sarang kurang ideal dan kurang memberikan kehangatan/kenyamanan sehingga piyikan merasa kedinginan/kurang hangat yang berakibat pada kematian.
- Bahan sarang kurang tertata rapi sehingga ada salah satu piyikan kenari yang tidak sengaja terjerat kaki, kepala atau lehernya. Jika tidak segera diketahui dan tertangani tentu akan berakibat fatal/kematian.
- Sarang
kotor tidak dibersihkan dengan benar sehingga menjadi sarang kuman dan
penyakit yang akhirnya piyikan kenari menjadi sasaran terserang penyakit tertentu yang berujung pada kematian.
4. Faktor Lingkungan Sekitar
- Terjadi perubahan suhu/cuaca ekstrem dan secara tiba-tiba. Peristiwa ini akan menyebabkan pengaruh buruk bagi kelangsungan hidup piyikan kenari terutama pada masa-masa kritis.
- Keadaan daerah sekitar sarang yang kurang aman. Adanya kedatangan satwa tamu tak diundang seperti ular, kadal, tokek, cicak, semut, dsb dapat mengakibatkan matinya piyik kenari karena diserang/dimangsa hewan-hewan tersebut.
- Pemilik burung kenari lupa atau terlambat memberikan makanan asupan untuk dilolohkan ke piyikan kenari. Pada masa lolohan piyik kenari, induk betina biasanya diberikan makanan tambahan seperti daun sawi putih/hijau dan telur rebus.Nah, jika pemilik burung kenari lupa tidak memberikan makanan tambahan tersebut maka si induk betina akan kesulitan dalam meloloh anak-anaknya karena saat itu piyikan kenari belum saatnya diloloh biji-bijian. Jika hal ini tidak segera diwaspadai maka bukan hal mustahil piyikan kenari akan segera tewas mengenaskan.
- Pemilik burung kenari salah dalam memberikan jenis makanan tambahan. Ini terjadi pada para peternak pemula yang masih awam dan belum tahu benar jenis makanan tambahan bagi induk betina yang sedang meloloh anaknya.Misalnya di beri buah atau sayuran yang tidak pada umumnya diberikan. Tentu saja makanan tersebut tidak akan dimakan si induk betina dan tidak dilolohkan ke piyik kenari.
SOLUSI :
- Lakukan pengawasan dan perawatan intensif full time 24 jam (minimal 12 jam) pada saat masa kritis (1 minggu sejak kelahiran piyik kenari).
- Berikan asupan makanan tambahan yang sesuai dan tepat waktu jangan sampai terlambat.
- Setiap 3 jam sekali lakukan pemeriksaan kondisi piyik kenari dari hal-hal yang tidak kita inginkan.
- Pemeriksaan keamanan,kenyamanan dan perlindungan kandang dari perubahan cuaca ekstrem
- Lakukan pengamanan daerah sekitar terhadap kemungkinan hewan liar/predator.
- Menjaga kebersihan sarang dan kandang kenari.
No comments:
Post a Comment